Senin, 14 Januari 2013

PDIP Tolak Daming Sanusi Jadi Hakim Agung


Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengecam atas pernyataan Daming Sanusi, salah seorang calon Hakim Agung, yang mengatakan pelaku perkosaan tidak perlu diberikan hukuman mati.
  "Pernyataan yang disampaikan secara sadar atau bergurau tidak patut disampaikan dalam forum apapun  seperti itu. Apalagi ini menjawab pertanyaan, kan bukan bercanda. Damg Sanusitidak layak menjadi Hakim Agung," kata Pram di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2013).
  Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu akan segera menginstruksikan fraksinya di DPR untuk tidak memilih Daming dalam pemilihan hakim agung atau fit and proper test lanjutan nanti.


"Penyikapan fraksi-fraksi termasuk PDI Perjuangan pasti akan sangat tegas. Karena ini membuat fit and proper tes yang bukan bahan tertawaan. Saya akan mengkomunikasikan ke Fraksi PDI Perjuangan untuk tidak memproses Daming sebagai Hakim Agung," paparnya.

Pram menambahkan, pemerkosaan merupakan masalah yang sangat sensitif di masyarakat Indonesia. Sebab, kasus tersebut merupakan salah satu permasalahan yang cukup serius bagi Indonesia dan harus segera ditindaklanjuti lewat pembentukan regulasi yang sesuai dengan aturaan tertentu.
  
"Menurut kami calon Hakim Agung seperti ini tidak layak untuk diloloskan. Jadi insya Allah saya akan merekomendasikan Fraksi PKS untuk tidak memilih Pak Daming dan insya Allah Fraksi PKS tidak akan memilih Pak Daming," karna dengan perbuatannya yang tidak sewajarnya tegasnya.

Oleh sebab itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyarankan agar Darmin secepatnya melakukan klarifikasi dan memohon maaf secara terbuka atas pernyataanya tersebut.
 
Lantas Daming menuturkan, hukuman mati untuk pelaku pemerkosaan harus dikaji ulang secara mendalam, lantaran baik pelaku maupun korban sama-sama merasakan kenikmatan. Namun Daming sepakat untuk pemberian hukuman mati terkait kasus narkoba dan koruptor.

0 komentar:

Posting Komentar