LAPORAN
TETAP PERAKTIKUM
BIOLOGI
UMUM II
( PRODUSEN DAN KONSUMEN PERAIRAN )
OLEH
NAMA : PUTRAJAB
NIM :
151.125.017
KELAS : II A
JURUSAN
PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBYIAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN)
MATARAM
2013
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan tetap Biologi Umum II ini
disusun untuk memenuhi dan
melengkapi tugas pada
acara praktikum Bioligi Umum II
sebagai syarat
untuk menyelsaikan
matakuliah
Biologi Umum II.
Disahkan
Di
Mataram, Maret 2013
Asisten Coo.Asisten
( Yuliatin S.pd ) ( Ana
ulfia hidayati )
NIP: NIM:
151.115.115
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah,
segala puji hanya milik Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya kepada kita semua sehingga kita
bisa melakukan aktivitas kita dengan baik, sehat wal ‘afiat khususnya kepada
penulis sehingga “Laporan tetap
praktikum Biologi umum II” ini bisa diselesaikan dengan baik. Tak lupa pula
kita haturkan shlawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi
Muhammad Saw yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang menderang dengan kata lain Minzzulumati’ilanur.
Penulis menyadari bahwa selama
penulisan laporan sementara sampai penulisan laporan tetap ini tidak Lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dan penulis juga menyadari bahwa pada
laporan tetap ini masih banyak kekurangan dan juga penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Sebagaimana kata pepatah mengatakan
bahwa “Tak ada gading yang tak retak”,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang sipatnya membangun demi
kesempurnaan penelitian selanjutnya. Semoga laporan tetap ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca pada umumnya dan bagi
penulis pada kehususnya, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Mataram,
13 April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
HALAMAN
PENGESAHAN............................................................... ii
KATA
PENGANTAR............................................................................ iii
DAFTAR ISI iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan
masalah........................................................................ 1
C. Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB
IIIMETODOLOGI
A.
Pelaksanaan ................................................................................ 4
B.
Alat.............................................................................................. 4
C.
Bahan.......................................................................................... 4
D.
Cara
Kerja................................................................................... 4
BAB
IV PEMBAHASAN
A.
Data
Pengamatan........................................................................ 8
B.
Analisis
Prosedur......................................................................... 8
C.
Analisis
Hasil............................................................................... 12
BAB V PENUTUP
A.
kesimpulan .................................................................................. 15
B. saran………………………………………………………....... 15
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sumber energy bagi segala kehidupan adalah energy matahari Hanya organisme autotrof yang dapat menangkap dan memanfaatkan energy matahari tersebut melalui proses fotosintesis . Organisme aututrof mengubah energy matahari menjadi gula dan oksigen . Itulah sebabnya maka organism autotrof disebut dengan produsen , yang menyediakan energi dalam bentuk makanan bagi konsumen I , selanjutnya energi tersebut dimanfaatkan oleh konsumen II , konsumen III , konsumen IV dan berakhir pada pengurai . Selain energi dalam bentuk makanan , tubuh organisme juga memerlukan air , oksigen , dan mineral . Munculnya jaring-jaring makanan diawali terjadinya proses perputaran zat dari tubuh organisme menuju tanah dan reaksi – reaksi kimia(Syamsury,2004) .
Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi. Banyaknya jumlah karbon dilaut lebih besar daripada atmosfer. Perpindahanya karbon dari atmosfer ke laut melalui suatu proses fiksi. Karbon yang dipanaskan oleh atmosfer hamper lima puluh persen terdiri dari pembakaran fosil dan penebangan hutan diserap oleh atom dan alga dalam panas fotosintesis (Lutfi Pratama, 2009).
Sumber energy bagi segala kehidupan adalah energy matahari Hanya organisme autotrof yang dapat menangkap dan memanfaatkan energy matahari tersebut melalui proses fotosintesis . Organisme aututrof mengubah energy matahari menjadi gula dan oksigen . Itulah sebabnya maka organism autotrof disebut dengan produsen , yang menyediakan energi dalam bentuk makanan bagi konsumen I , selanjutnya energi tersebut dimanfaatkan oleh konsumen II , konsumen III , konsumen IV dan berakhir pada pengurai . Selain energi dalam bentuk makanan , tubuh organisme juga memerlukan air , oksigen , dan mineral . Munculnya jaring-jaring makanan diawali terjadinya proses perputaran zat dari tubuh organisme menuju tanah dan reaksi – reaksi kimia(Syamsury,2004) .
Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi. Banyaknya jumlah karbon dilaut lebih besar daripada atmosfer. Perpindahanya karbon dari atmosfer ke laut melalui suatu proses fiksi. Karbon yang dipanaskan oleh atmosfer hamper lima puluh persen terdiri dari pembakaran fosil dan penebangan hutan diserap oleh atom dan alga dalam panas fotosintesis (Lutfi Pratama, 2009).
B.
Rumusan
Masalah
Bagimana cara para praktikum agar dapat mengetahui peran produsen dan
konsumen dalam siklus karbon.
C.
Tujuan
Untuk dapat
mengetahui peran produsen dan konsumen dalam siklus karbon.
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
1. Pengertian Siklus Karbon
Diatmosfer terdapat kandungan CO2 , sebanyak 0,03 % . Sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan . Eropsi vulkanik , pembakaran batu bara dan aspa pabrik (Anonymous , 2010) .
Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global , sehingga reaksi interaktif dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 dimana dapat dimodelkan . Ada ketidakpastian yang besar dalm model ini. Baik dalam sub model fisika maupun biokimia . Model – model seperti itu biasanya menunjukka bahwa ada timbal balik positif antaa temperatur dan CO2 (Sahid, 2008 ) .
Dimana siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana udara dari dalam tanah bertukar dengan udara pada atmosfer (Syamsuri, 2008).
Diatmosfer terdapat kandungan CO2 , sebanyak 0,03 % . Sumber CO2 di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan . Eropsi vulkanik , pembakaran batu bara dan aspa pabrik (Anonymous , 2010) .
Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global , sehingga reaksi interaktif dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 dimana dapat dimodelkan . Ada ketidakpastian yang besar dalm model ini. Baik dalam sub model fisika maupun biokimia . Model – model seperti itu biasanya menunjukka bahwa ada timbal balik positif antaa temperatur dan CO2 (Sahid, 2008 ) .
Dimana siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana udara dari dalam tanah bertukar dengan udara pada atmosfer (Syamsuri, 2008).
2. Gambar Siklus karbon
Di ekosistem air , pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung , karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion karbonat . Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain . Sebaliknya saat organisme air berespirasi , CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 dalam air (Wikipedia,2010).
Di ekosistem air , pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung , karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion karbonat . Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain . Sebaliknya saat organisme air berespirasi , CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah CO2 dalam air (Wikipedia,2010).
3. Siklus Karbon dalam Hubunganya Dengan Produsen
dan Konsumen Perairan
Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi . Banyaknya jumlah karbon dilaut adalah 50 menit . Lebih besar daripada atmosfer dan perpindahannya karbon dar atmosfer ke lautan melalui proses fiksi . Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon , dimana sebagian besar dalam bentuk ion di karbonat . Untuk sementara 48% dari karbon yang dilepaskan atmosfer oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan diserap oleh untuk digunakan dalam proses fotosintesis oleh di atom dan alga (Syamsuri, 2008 ).
Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi . Banyaknya jumlah karbon dilaut adalah 50 menit . Lebih besar daripada atmosfer dan perpindahannya karbon dar atmosfer ke lautan melalui proses fiksi . Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon , dimana sebagian besar dalam bentuk ion di karbonat . Untuk sementara 48% dari karbon yang dilepaskan atmosfer oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan diserap oleh untuk digunakan dalam proses fotosintesis oleh di atom dan alga (Syamsuri, 2008 ).
4. Faktor
– Faktor Mempengaruhi Siklus Karbon
Faktor – faktor yang mempengaruhi siklus karbon di peraian adalah
• Kadar PlH di laut
• Penguapan air laut
• Pelapukan batuan
• Gunung merapi bawah laut
• Difusi CO2 di udara
• Pelarutan batuan karbonat (Wikipedia,2010 ).
Menurut (Syamsuri,2008)
Faktor – faktor yang mempengaruhi siklus karbon di peraian adalah
• Kadar PlH di laut
• Penguapan air laut
• Pelapukan batuan
• Gunung merapi bawah laut
• Difusi CO2 di udara
• Pelarutan batuan karbonat (Wikipedia,2010 ).
Menurut (Syamsuri,2008)
Karbon di peraian dalam benik karbondioksida , selain oleh produsen
untuk fotosintesis (menghasilkan O2 dan karbohidrat ) dia juga berperan dalam
beberapa jenis hal di laut , yaitu :
• Pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut .
• Pengatur PH di laut .
• Mengatur pembentukan batu karang .
• Pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut .
• Pengatur PH di laut .
• Mengatur pembentukan batu karang .
BAB
III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Pelaksanaan
1. Hari,
tanggal : Selasa, 10 april 2013
2. Tempat : Lab, IPA (Biologi) IAIN
Mataram
B. Alat
1. Tabung
reaksi : untuk tempat larutan yang di uji.
2. Kompor
listrik : untuk mencairkan dan memanaskan parafin.
3. Beaker
glass : untuk tempat parafin cair.
4. Pipet : untuk menetesi tabung reaksi yang telah di
isi bahan uji dengan bromotimol biru.
5. Nampan : untuk tempat alat _alat praktikum.
6. Kertas
label : untuk menamai tabung reaksi.
C. Bahan
1. Siput
air : sbagai bahan yang di uji produsen.
2. Daun
hydilla : sebagai bahan yang di uji
konsumen.
3. Air
aquarium : sebagai bahan yang di uji.
4. Paraffin
cair : untuk membekukan kapas.
5. Bromotimbol
biru : sebagai indicator adanya CO2.
6. Utuk
menutup mulut batang reaksi setelah ditetesi bromotimol biru.
D. Cara kerja
1. Air Aquarim dan siput pada tabung
reaksi A1 .
a.
Menyiapkan siput
b.
Memasukkan ke dalam tabung reaksi ±2 cm
dari mulut tabung
c.
Memasukkan siput ke dalam tabung reaksi
d. Memberi kertas label A1 pada tabung
reaksi
e.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3
tetes
f.
menutup mulut tabung reaksi dengan
kapas
g.
mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
h.
Mendinginkan
i.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
terang
j.
Mengamati dan mencatat hasil
2. Siput dan Daun Hydrilla pada tabung
reaksi A2
a.
ke dalam tabung reaksi berisi air
aquarium ±2 cm dari mulut tabung
b.
Memberi kertas label A2 pada tabung
reaksi
c.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3 tetes
d.
Metutupi mulut Menyiapkan siput dan daun Hydrilla
e.
Memasukkan tabung reaksi dengan kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
terang
i.
Mengamati dan mencatat hasilnya
. 3. Daun Hydrilla pada tabung reaksi A3
a.
Menyiapkan daun Hydrilla
b.
Memasukkan dalam tabung reaksi berisi
air aquarium ±2 cm mulut tabung
c.
Memberi kertas label A3 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi
bromotimol biru sebanyak 3 tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
terang
i.
Mengamati dan mencatat hasilnya
4. Air Aquaium pada tabung reaksi A4
a.
Menyiapkan air aquarium
b.
Memasukkan ke dalam tabung reaksi berisi
air aquarium ±2 cm dari mulut tabung
c.
Memberi kertas label A4 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3
tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
terang
i.
Mengamati dan mencatat hasilnya
5. Siput pada tabung reaksi B1
a.
Menyiapkan siput
b.
Memasukkan dalam tabung reaksi berisi
air aquarium ±2 cm dari mulut tabung
c.
Memberi kertas label B1 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3
tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
gelap
i.
Mengamati dan mencatat
6. Siput dan Daun Hydrilla pada tabung reaksi
B2
a.
Menyiapkan siput dan hydrilla
b.
Memasukkan
dalam tabung reaksi berisi air aquarium ±2 cm dari mulut tabung
c.
Memberi kertas label B2 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3
tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
gelap
i.
Mengamati dan mencatat
7 . Daun Hydrilla pada tabung reaksi B3
a.
Menyiapkan daun hydrilla
b.
Memasukkan dalam tabung reaksi berisi
air aquarium ±2 cm dari mulut
c.
Memberi kertas label B2 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi bromotimol biru sebanyak 3
tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat gelap
i.
Mengamati dan mencatat
8. Air aquarium pada tabung reaksi B4
a.
Menyiapkan air aquarium
b.
Memasukkan dalam tabung reaksi berisi
air aquarium ±2 cm dari mulut tabung
c.
Memberi kertas label B4 pada tabung
reaksi
d.
Menetesi
bromotimol biru sebanyak 3 tetes
e.
Menutupi mulut tabung reaksi dengan
kapas
f.
Mencelupkan tabung reaksi ke dalam
parafin cair
g.
Mendinginkan
h.
Meletakkan tabung reaksi di tempat
gelap
i.
Mengamati dan mencata
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Pengamataan
Tabel
Hasil Pengamatan
Hari
|
Tabung
|
Perubahan
brontimol biru
|
Kondisi
siput
|
Kondisi
hydrilla
|
Keterangan
|
1
|
A1
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
Ditabung
reaksi ada uapan, dan pada permukaan
air agak kotor
|
A2
|
Biru
|
Masih
normal
|
Semakin
sedikit
|
Daun
Hydrilla dimakan oleh siput sehingga makin sedikit
|
|
A3
|
Biru
|
Hidup
|
Masih
segar
|
Masih
seperti biasa
|
|
A4
|
Biru
|
-
|
-
|
-
|
|
B1
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
Masih
hidup
|
|
B2
|
Biru
|
Hidup
|
Masih
utuh
|
Normal
|
|
B3
|
Biru
|
Normal
|
Normal
|
-
|
|
B4
|
Biru
|
-
|
-
|
Terdapat
gelembung
|
|
2
|
A1
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
-
|
A2
|
Biru muda
|
Kekuningan
|
Habis
|
Hydrilla
habis dimakan siput
|
|
A3
|
Biru muda
|
Lemas
|
Tampak
layu
|
-
|
|
A4
|
Biru sekali
|
-
|
-
|
Ada
uap sedikit
|
|
B1
|
Biru
|
Lemas
|
-
|
Siputnya
lemas seperti mau mati
|
|
B2
|
Biru
|
Tetap
|
Tetap
|
Warna
siput dan daun Hydrilla tetap
|
|
B3
|
Biru
|
-
|
Layu
|
Daun
hydrilla layu, terdapat uap
|
|
B4
|
Biru sekali
|
-
|
-
|
Terdapat
uap dan gelembung
|
B. Analisis Prosudur
Pertama
yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Alat yang digunakan antara lain tabung reaksi
dan rak, hot plate, pipet tetes, beaker glass serta cool box. Bahan yang
digunakan antara lain siput air, paraffin cair, hidrilla, larutan Bromtimol
Biru, air dan kapas. Percobaan ini akan dilakukan sebanyak empat kali dan
diletakkan pada tempat gelap dan tempat terang.
·
Tabung A1 yang berisi air aquarium
dan siput
Pertama
yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu tabung
reaksi,rak tabung,nampan,pipet,hot plate,sedangkan bahan yang disunakan adalah
siput air,paraffin cair,air aquarium,bromotimol biru,kapas,kertas label.
Setelah alat dan bahan sudah siap,air aquarium dimasukkan ke dalam tabung
reaksi ± 2 cm dari mulut tabung. Kemudian tabung reaksi tersebut diberi kertas
label A1. Lalu ditetesi dengan bromtimol biru sebanyak 3 tetes,dan segeralah
ditutupi dengan kapas. Setelah itu dicelupkan dan dikeraskan kapas pada tabung
reaksi menggunakan parafin cair,untuk mencegah masuknya udara dari pori-pori
kapas. Lalu diletakkan tabung reaksi di tempat terang. Dicatat dan diamati
hasilnya secarabertahap sehari sekali selama 3 hari berturut-turut.
·Tabung A2 yang berisi Siput dan Hydrilla.
Pertama yang
dilakukan adalah sama dengan tabung A1 menyiapkan alat dan bahan. Kemudian
Siput dan Hydrilla juga disiapkan. Lalu tabung reaksi diberi atau diisi air
aquarium sebanyak ± 2cm dari mulut tabung. Kemudian Siput dan Hydrilla
dimasukkan ke dalam tabung reaksi tersebut. Lalu diberi beri kertas label A2.
Setelah itu ditetesi 3 tetes bromotimol biru menggunakan ppipet tetes.
Selanjutnya mulut tabung reaksi tersebut ditutup dengan kapas. Lalu dicelupkan
dan dikeraskan kapas pada tabung reaksi menggunakan parafin cair,untuk mencegah
masuknya udara dari pori-pori kapas. Lalu diletakkan tabung reaksi di tempat
terang. Diamati hasilnya secara bertahap sehari sekali selama 3 hari
berturut-turut. Kemudian dicatat hasilnya.
·Tabung A3 yang berisi daun Hydrilla
Pertama yang
dilakukan adalah sama dengan tabung A1 dan A2 yaitu menyiapkan alat dan
bahan,kemudian daun hydrilla dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi air aquarium. Sebanyak ± 2cm dari mulut tabung reaksi. Lalu diberi
kertas label A3 pada tabung reaksi. Kemudian ditetesi 3 tetes bromotimol biru
dengan menggunakan ppipet tetes. Setelah itu mulut tabung reaksi tersebut
ditutup dengan kapas. Kemudian dicelupkan dan dikeraskan kapas pada tabung
reaksi menggunakan parafin cair yang dipanaskan di atas hotplate karena untuk
mencegah masuknya udara dari pori-pori kapas. Lalu diletakkan tabung reaksi di
tempat terang. Diamati hasilnya secara bertahap sehari sekali selama 3 hari
berturut-turut. Kemudian dicatat hasilnya
- Tabung reaksi A4 yang berisi air aquarium
Pertama yang dilakukan adalah alat
dan bahan disiapkan sama seperti A1,A2 dan A3. Setelah itu air aquarium
dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak ± 2cm dari mulut tabung. Kemudian
diberi kertas label pada tabung tersebut. Lalu ditetesi 3 tetes bromotimol biru
dengan menggunakan pipet tetes. Ditutup mulut tabung dengan kapas. Selanjutnya
dicelupkan dan dikeraskan menggunakan parafin cair,untuk mencegah masuknya
udara dari pori-pori kapas. Lalu diletakkan di tempat terang. Kemudian diamati
hasilnya selama 3 hari secara berturut-turut. Dicatac hasilnya.
·
Tabung
reaksi B1 yang berisi siput
Pertama yang dilakukan adalah alat
dan bahan disiapkan sama seperti langkah pada tabung sebelumnya. Setelah itu
air aquarium dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak ± 2cm dari mulut
tabung. Kemudian dimasukkan siput tersebut ke dalam tabung reaksi. Lalu diberi
label B1 untuk menandai. Selanjutnya,ditetesi dengan bromtimol biru sebanyak 3
tetes. Ditutup mulut tabung dengan menggunkan kapas. Kemudian dicelupkan dan
dikeraskan kapas menggunakan parafin cair,untuk mencegah masuknya udara dari
pori-pori panas. Lalu diletakkan di tempat yang gelap. Kemudian diamati hasil
yang terjadi selama 3 hari secara berturut turut. Lalu dicatat hasilnya.
- Tabung reaksi B2 yang berisi Siput+daun Hydrilla
Pertama
yang dilakukan adalah sama dengan B1 yakni menyiapkan alat dan bahan.
Dimasukkan air aquarium ke dalam tabung reaksi sebanyak ± 2cm dari mulut
tabung. Kemudian dimasukkan Siput dan bromotimol Biru sebanyak 3 tetes. Di
tutup mulut tabung dengan menggunakan kapas. Kemudian dicelupkan dan dikeraskan
kapas menggunakan parafin cair,untuk mencegah masuknya udara dari pori-pori
panas. Lalu diletakkan di tempat yang gelap,kemudian diamati hasil yang terjadi
selama 3 hari secara berturt-turut. Lalu dicatat hasil yang diketahui.
·
Tabung
reaksi B3 yang berisi Hydrilla
Pertama
yang dilakukan adalah sama seperti tabung B1 dan B2 yaitu menyiapkan alat dan
bahan. Kemudian tabung reaksi diberi air aquarium,lalu dimasukkan daun
hydrilla. Kedalam tabung reaksi diberi air aquarium,lalu dimasukkan daun
hydrilla ke dalam tabung reaksi tersebut. Setelah itu tabung reaksi diberi
label B2 untuk menandai dari tabung yang lain. Selanjutnya tabung reaksi
ditetesi dengan bromontimol biru sebanyak 3 tetes. Ditutup mulut tabung dengan
kapas. Kemudian kapas dikeraskan dengan menggunakan parafin cair. Lalu
dibiarkan di ruang gelap,lalu dicata hasilnya bertahap sehari sekali selama 3
hari kemudian dicata hasilnya.
·
Tabung
reaksi B4 yang berisi air aquarium
Pertama yang dilakukan adalah sama
seperti tabung B1,B2 dan B3 yaitu menyiapkan alat dan bahan. Lalu tabung reaksi
diberi air aquarium sampai ± 2cm dari mulut tabung. Lalu diberi label B4 untuk
menandai dari tabung yang lain. Selanjutnya tabung reaksi tersebut ditetesi
dengan bromotimol biru sebanyak 3 tetes. Ditutup mulut tabung denan menggunakan
parafin cair. Lalu dibiarkan di ruang gelap. Kemudian diamati perubahan yang
terjadi 3 hari berturut-turut. Lalu dicatat hasilnya.
C. Analisis Hasil
Berdasarkan data hasil pengamatan dapat
diperoleh analisahasil sebagai berikut. Bahwa pada tabung reaksi A (yang
ditempatkan pada tempat yang terang) pada tabung A1 yang berisi siput, pada
tabung A2 kondisi siput dan hidrilla pada hari pertama masih hidup, pada hari
kedua siput mati sedangkan sagita tetap segar dan hari ketiga kondisi air jernih,siput
mati dan sagita masih segar. Pada tabung A3 hari pertama air tampak jernih dan
sagita pun masih segar. Hari ketiga air berkurang,sagita segar dan jernih.
Kondisi A4,hari pertama berwarna biru muda,pada hari kedua dan ketiga tetap
tidak ada perubahan
Sedankan pada tabung B1 yang diis siput air,hari pertama belum ada perubahan,hari kedua siput mati dan air berwarna kehijauan,dan hari ketiga siput mati,air hijau kekuningan dan berkurang volumennya. Tabung B2 diisi dengan siput dan sagita masih hidup. Pada hari kedua siput sudah mati dan sagita masih segar dan terdapat suatui endapan. Hari ketiga siput dan sagita mati,air nampak keruh dan berkurang. Dan pada tabung B3 hari pertama air bening kehijauan. Pada hari ketiga air berkurang dan sagita kekuningan layu. Pada B4 pada hari pertama sampai hari ketiga tidak ada perubahan.Sedangkan hari ketiga,pada tabung A1 Bromontimol jernih,keadaan siput mati,tidak terdapat sagita ,tidak terjadi fotosintesis,berkurang O2,airberkurang dari yang kemarin,pada tabung A2 air Bromontimol biru jernih keadaan siput mati,keadaan sagita segar,dan hidup,terjadi fotosintesis,berkurangnya O2. pada tabung A4 warna Bromontimol biru yaitu biru muda bening tidak terdapat siput dan daun sagita ,berkurang air dari yang kemarin,terdapat O2,pada tabung B1 bromontimol,biru berwarna hijau kekuningan(berkurang),keadaan siput mati tidak terdapat hydrilla,tidak terjadi fotosintesis,sedikit O2,pada tabung reaksi B2 air bromontimol biru menjadi keruh dan berkurang. Keadaan siput mati dan sagita ada yang rontok,tidak terjadi fotosintesis,pada tabung B3 air bromontimol biru berkurang,tidak terjadi fotosintesis. Pada tabung B4 bromontimol biru berwarna biru ,uda,kuning,tidak terdapat siput dan hydrilla tidak terjadi fotosintesis.
Sedankan pada tabung B1 yang diis siput air,hari pertama belum ada perubahan,hari kedua siput mati dan air berwarna kehijauan,dan hari ketiga siput mati,air hijau kekuningan dan berkurang volumennya. Tabung B2 diisi dengan siput dan sagita masih hidup. Pada hari kedua siput sudah mati dan sagita masih segar dan terdapat suatui endapan. Hari ketiga siput dan sagita mati,air nampak keruh dan berkurang. Dan pada tabung B3 hari pertama air bening kehijauan. Pada hari ketiga air berkurang dan sagita kekuningan layu. Pada B4 pada hari pertama sampai hari ketiga tidak ada perubahan.Sedangkan hari ketiga,pada tabung A1 Bromontimol jernih,keadaan siput mati,tidak terdapat sagita ,tidak terjadi fotosintesis,berkurang O2,airberkurang dari yang kemarin,pada tabung A2 air Bromontimol biru jernih keadaan siput mati,keadaan sagita segar,dan hidup,terjadi fotosintesis,berkurangnya O2. pada tabung A4 warna Bromontimol biru yaitu biru muda bening tidak terdapat siput dan daun sagita ,berkurang air dari yang kemarin,terdapat O2,pada tabung B1 bromontimol,biru berwarna hijau kekuningan(berkurang),keadaan siput mati tidak terdapat hydrilla,tidak terjadi fotosintesis,sedikit O2,pada tabung reaksi B2 air bromontimol biru menjadi keruh dan berkurang. Keadaan siput mati dan sagita ada yang rontok,tidak terjadi fotosintesis,pada tabung B3 air bromontimol biru berkurang,tidak terjadi fotosintesis. Pada tabung B4 bromontimol biru berwarna biru ,uda,kuning,tidak terdapat siput dan hydrilla tidak terjadi fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan.
1. Produsen adalah
rantai makanan merupakan tingkatan yang tertinggi,merupakan penghasil makanan untuk
konsumen,biasanya berupa tumbuhan.
2. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,hidrosfer,geosfer dan atmosfer bumi.
3. Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan cara,
- Melalui pernapasan(respirasi) oleh tumbuhan dan hewan.
- Melalui pernapasan(respirasi) oleh tumbuhan dan hewan.
- Melalui pembusukan binatang oleh bakteri.
- Melalui pembakaran material organic yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbondioksida.
4. Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi.
5. Faktor yang mempengaruhi siklus karbon di perairan,
- Kadar PH di laut
- Penguapan air laut
- Pelapukan batuan
- Gunung merapi dibawah laut
- Difusi Co2 di udara
- Pelarutan batuan karbonat
- Fitoplakton sebagai penyerap karbon.
6. Peran karbondioksida di perairan laut.
- Pembentukan cankagang pada hewan laut
- Pengatur PH larutan
2. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer,hidrosfer,geosfer dan atmosfer bumi.
3. Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan cara,
- Melalui pernapasan(respirasi) oleh tumbuhan dan hewan.
- Melalui pernapasan(respirasi) oleh tumbuhan dan hewan.
- Melalui pembusukan binatang oleh bakteri.
- Melalui pembakaran material organic yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbondioksida.
4. Laut mempunyai peranan penting pada siklus karbon bumi.
5. Faktor yang mempengaruhi siklus karbon di perairan,
- Kadar PH di laut
- Penguapan air laut
- Pelapukan batuan
- Gunung merapi dibawah laut
- Difusi Co2 di udara
- Pelarutan batuan karbonat
- Fitoplakton sebagai penyerap karbon.
6. Peran karbondioksida di perairan laut.
- Pembentukan cankagang pada hewan laut
- Pengatur PH larutan
B.
Saran
Dalam praktikum biologi dasar tentang
produsen dan konsumen perairan sebaikanya co ass membantu dngan lebih teliti
dan focus mendampingi teman teman dalam
pengamatan objek yang di praktikumkan.
DAFTAR
FUSTAKA
Anonymous.2010.http//daniswara.wordpress.com/laporan-praktikum/produsen
dan konsumen perairan. Pada tanggal 14 Oktober 2010.
Sahid,
2008. Microbiologi.Tokyo:McGraw Hill Company.
Syamsuri, 2008.blogspot.com/2009/12/siklus-karbon.html.
Pada tanggal 10 April 2013
0 komentar:
Posting Komentar